KPU NTB optimistis penuntasan coklit di KSB tepat waktu
Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Provinsi Nusa Tenggara Barat optimis proses pencocokan dan penelitian data
pemilih (Coklit) serta verifikasi faktual dukungan bakal calon perseorangan
yang dilakukan Panitia Pemukhtahiran Data Pemilih (Pantarlih) untuk Pilkada di
Kabupaten Sumbawa Barat tuntas sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan.
"Insya Allah bisa tuntaskan,
karena dari yang kita pantau pantarlih terus bekerja," kata Komisioner KPU
NTB, Zuriati di Sumbawa Barat, Rabu.
Ia mengakui khusus di Kabupaten
Sumbawa Barat (KSB) cara kerjanya berbeda dari KPU kabupaten/kota yang ada di
NTB. Pasalnya, KPU Sumbawa Barat memiliki dua tugas yang harus diselesaikan
secara bersamaan.
Karena mereka memiliki bakal
calon perseorangan, sehingga petugas di bawah selain melakukan coklit, mereka
juga melakukan tugas verfikasi faktual dukungan terhadap bakal calon
perseorangan. Namun demikian, meski dilaksanakan coklit dan verfikasi faktual
tidak ditemukan kendala berarti.
"Di antara 10 kabupaten kota
di NTB, KPU KSB yang memiliki tugas dua yang harus diselesaikan bersamaan.
Mereka memiliki bakal calon perseorangan di mana saat ini dilakukan verifikasi
faktual dukungan terhadap bakal calon perseorangan. Pada saat yang bersamaan
mereka juga melakukan kegiatan coklit mulai 24 Juni dan berakhir pada 24 Juli
2024," terangnya.
Untuk KSB, kata dia, petugas
pantarlih sudah di atur bahwa terhadap pemilih yang lebih dari 400 maka
dilakukan coklit oleh 2 orang. Kalau di bawah itu maka dilakukan oleh 1 orang,
sehingga itu jadi tantangan tersendiri pantarlih di KSB.
"Kalau coklit dilaksanakan
pantarlih di bawah supervisi PPS dan PPK. Kalau verifikasi faktual ini
dilakukan oleh PPS, PPK dan KPU kabupaten dan inilah yang kami dorong diselesaikan
dengan baik," kata Zuriati.
Menurut dia, dengan dua tugas
seperti itu pihaknya mendorong jajaran KPU KSB untuk bekerja secara efektif dan
efisien, sehingga tahapan pelaksanaan coklit dan verifikasi faktual dukungan
bakal calon perseorangan bisa dituntaskan lebih cepat.
"Misalkan saja hasil yang
diverifikasi PPS maka PPK tidak mesti menunggu sampai selesai baru di input.
Tapi mana yang sudah bisa harus di input tanpa harus menunggu. Karena apa harus
dilakukan dan dimasukkan datanya di Silonkada," ucapnya.
Zuriati tidak memungkiri dalam
melaksanakan tugasnya, para pantarlih bekerja dari pagi hingga malam hari. Hal
ini tidak bisa dihindari, sebab banyak masyarakat yang akan di coklit tidak ada
di rumah saat di pagi hari karena sudah pergi bekerja, sehingga mereka baru
bisa ditemui pantarlih pada malam hari.
"Inilah yang banyak orang
tidak tahu dari pemilu ke pemilu dan pilkada ke pilkada petugas seperti itu
kerjaan di lapangan. Karena banyak orang melihat kerja petugas ini pada saat
pungut hitung sehingga bisa melihat sampai malam bahkan sampai pagi hari.
Tetapi kalau coklit kerjanya setiap hari sampai harus malam hari untuk mengejar
masyarakat agar bisa di coklit," terangnya.
Oleh karena itu, masing-masing
pantarlih ini memiliki tantangan yang berbeda-beda. Meski demikian, KPU NTB
terus berkoordinasi dengan KPU kabupaten dan kota, sehingga proses coklit dan
verifikasi faktual dukungan bakal calon perseorangan bisa cepat selesai.
"Kami terus pantau
kabupaten/kota terus melihat dan mengevaluasi pekerjaan dan tambahan seperti
apa sehingga kita bisa mengatasi tantangan tersebut," katanya.
Tidak ada komentar: