Pasca Pemilu 2024, Perguruan Tinggi Indonesia Gelar Konferensi Kepemimpinan Internasional
Perguruan tinggi Indonesia, Institut Ilmu Sosial Dan Manajemen STIAMI (Institut STIAMI) menyelenggarakan International Conference Institut STIAMI (IC STIAMI) bertemakan “Agile Leadership in Global and Local Perspectives.”
Acara tersebut diikuti oleh lebih dari 700 peserta yang berasal dari kalangan akademisi, profesional, praktisi bisnis, birokrat dan juga mahasiswa secara hibrid.
Plt. Rektor Institut STIAMI Dr. Euis Komalawati, S.Sos., M.Si mengatakan ajang ini digelar Pasca Pemilu 2024 untuk memberikan gagasan tentang pentingnya peran pemimpin dalam menghadapi cepatnya perubahan.
"Saat ini dibutuhkan pemimpin yang cepat, tangkas, dan adaptif untuk menjawab berbagai permasalahan seperti disrupsi teknologi, gejolak ekonomi global, dan perubahan iklim. Untuk mampu mengimbangi, bahkan unggul, diperlukan kehadiran pemimpin yang agile dan adaptif di tengah kuatnya arus perubahan lingkungan," ujar Euis melalui keterangan tertulis, Minggu (18/2/2024).
"Perguruan tinggi mempunyai peran yang besar, dalam menghasilkan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi dan mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional," tambahnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia per Februari 2022 mencatat
tingkat pengangguran Indonesia sebesar 5,83 persen dari total penduduk usia kerja sebanyak 208,54 juta orang.
Dari jumlah pengangguran tersebut, 14% berasal dari program Diploma dan Sarjana (S1).
Salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya pengangguran terdidik adalah kesempatan kerja yang mengalami pertumbuhan lebih lambat dibandingkan lulusan pendidikan tinggi.
Selain itu, masih kurangnya kompetensi kepemimpinan agility bagi lulusan perguruan tinggi yang terdiri dari unsur-unsur berikut, yaitu agility setting konteks, agility pemangku kepentingan, agility kreatif, dan agility self-leadership.
Bisa dikatakan keempat faktor tersebut merupakan aspek yang dituntut untuk ‘agile’ dan ‘adaptif’ dalam menghadapi perubahan yang begitu cepat di era disruptif.
"Pemimpin mempunyai arti dan peranan yang sangat penting karena merekalah yang menggerakkan organisasi. Oleh karena itu, mutlak diperlukan pemimpin yang cakap.
Terlebih lagi, dunia terus berkembang dan berinovasi di berbagai bidang.” Ujar Dr. Euis.
Dalam kesempatan tersebut Institut STIAMI turut menggandeng Global SEN Academy dari USA dan The Holy Child Colleges of Butuan (HCCB), dari Philippines untuk menandatangani Kerjasama dalam pengembangan berbagai program pendidikan.
Hadir pula Dr. Hartono, SE., MM selaku Wakil Rektor II, Dr. Diana Prihadini, S.Sos., MA. selaku Wakil Rektor III, Dwi Agustina, SIP., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Irfan Setiawan, S. AB., MA selaku Direktur Vokasi, Dedy Kusna Utama, S.Sos., M.Si selaku Direktur Kerjasama, Marketing dan Kemahasiswaan.
Lalu pembicara dari luar negeri, yaitu, Prof. Myrna Batino mewakili ASIA dan ASEAN, Technological University of the Philippines, - Dr. Kathleen Brown mewakili USA-International NGO, Maryland, - Dr. Charles Magwari Omboto mewakili AFRIKA, International NGO, Nairobi, Kenya, dan Dr. Yudhi Ariadi mewakili School of Engineering, University Warwick.
Tidak ada komentar: