Lagi, KAMI Dapat Penolakan Keras
LOMBOK BARAT,—Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Nusa Tenggara Barat (JAPMA-NTB) menggelar mimbar bebas di Bundaran GMS Kec. Gerung Kab. Lombok Barat. Aksi ini terkait dengan penolakan terhadap keberadaan serta deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di NTB, Sabtu 19/09/2020 sore tadi.
Massa berjumlah 25 orang dikomando oleh Hattami, Saparwadi dan Sadam Husen. Dalam pelaksanaan aksi tersebut JAPMA-NTB membentangkan spanduk sepanjang 200 meter dengan tulisan merah yang bertuliskan “Menolak Keberadaan KAMI di NTB dan Menolak Deklarasi KAMI di NTB” serta sepanduk yang bertuliskan tuntutan aksi.
Maksa aksi menilai keberadaan dan deklarasi yang akan di gelar oleh kelompok KAMI di Nusa Tenggara Barat, sudah menimbulkan kegelisahan dan keresahan di kalangan masyarakat NTB. Turut bersama JAPMA, Aliansi Mahasiswa NTB melihat keberadaan KAMI akan memecah Bangsa Indonesia. Kesimpulan ini didapat dari banyaknya gejolak di media sosial terkait keberadaan KAMI.
” Maka kami dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda NTB menolak tegas keberadaan KAMI, yang akan memecah belah Masyarakat Bangsa Indonesia,” Saddam.
Kelompok aksi tidak akan ragu mengganggu jalannya deklarasi, dan keberadaan KAMI. Terlebih jika KAMI sampai bersni menggunakan fasilitas negara.
JAPMA NTB berharap agar pihak Kepolisian Nusa Tenggara Barat menolak adanya deklarasi KAMI, dan menindak Keberadaannya. JAPMA NTB bersama mahasiswa lainnya akan tetap bergerak untuk menggelar aksi penolakan terhadap keberadaan KAMI.
“Tidak ada yang perlu diselamatkan di Indonesia dikarenakan sudah ada aparatur negara yang menjaga NKRI,” Tegas salah satu massa aksi.
Selanjutnya, gelaran aksi dilanjutkan dengan deklrasi dan pembacaan tuntutan JAPMA-NTB:
1. Menolak terbentuknya kelompok-kelompok yang dapat memecah belah bangsa.
2. Menolak deklarasi KAMI di NTB.
3. Mengajak masyarakat untuk mendukung serta mengawal pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid-19 khususnya di NTB. (ZM.Win)
Tidak ada komentar: